Laman

TOPOLOGI JARINGAN BUS, RING, STAR DAN MESH

Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan: bus, star, dan ring. Topologi jaringan ini kemudian berkembang menjadi topologi tree dan mesh yang merupakan kombinasi dari star, mesh, dan bus. Dengan populernya teknologi nirkabel dewasa ini maka lahir pula satu topologi baru yaitu topologi wireless. Berikut topologi-topologi yang dimaksud beserta kekurangan dan kelebihannya, antara lain :
1.        Topologi Bus
Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.
-          Kelebihan :
  •  Jumlah Node tidak dibatasi, tidak seperti hub yang dibatasi oleh
  •  Jumlah dari port (misal : 16 port untuk 16 node)
  •  Kecepatan pengiriman data lebih cepat, karena data berjalan searah.
  •  Lebih mudah dan murah jika ingin menambah atau mengurangi jumlah note, karena yang dibutuhkan hanya kabel dan konektornya saja 
  • Saat menambah komputer yang baru kedalam satu jaringan bus kegiatan ini tidak menggangu komputer lainnya.
  • LAN tidak tebatas, dapat dipergunakan untuk area yang luas
-          Kekurangan :
  •    Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal atau jaringan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya
  •   Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit
  •  Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi atau transfer data menjadi lambat
  •  Sulit untuk ekspansi jaringan/menambah jaringan.

 
2.   Topologi Ring (Cincin)
Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator  pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.
-          Kelebihan :
  •     Hemat penggunaan kabel
  •  Tidak memerlukan penanganan kabel
  •  Dapat mengatasi traffic yang padat
  •   Dapat menghindari tabrakan file data yang dikirim
  •   Biaya untuk membangun topologi ini lebih murah 
  •  Mudah untuk membangunnya          
  • Semua komputer yang terkoneksi statusnya sama
-          Kekurangan :
  •   Pengembangan jaringan terkesan kaku (susah)
  • Kegagalan satu terminal / repeater akan memutuskan komunikasi ke semua terminal
  • Pemasangan terminal baru menyebabkan gangguan terhadap jaringan, terminal baru harus mengenal dan dihubungkan dengan kedua terminal tetangganya.
  •  Sulit untuk mengembangkan kearah yang lebih luas.

     
·       
3.  Topologi Star (Bintang)
Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.
-          Kelebihan :
·         Jaringan mudah dikembangkan
·         Jika salah satu komputer client rusak, komputer yang lain masih dapat diakses
·         Kontrol menagement lebih mudah karena semuanya terpusat ke satu titik pusat.
·         Fleksibel dalam hal pemasangan kabel
·         Penambahan terminal ataupun pengurangan terminal tidak menggangu sistem.
-          Kekurangan :
·         Jika konsentratornya rusak maka semua komputer tidak dapat diakses.
·         Bila pengiriman data secara bersamaan waktunya, akan terjadi collision data
   (tabrakan data).
·         Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
·         Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.


4.      Topologi Mesh (Tak beraturan)
Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan. Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi.
-          Kelebihan :
  • Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan
    yang berlebih.
  •  Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot. 
  •  Fault tolerance (toleransi jika ada kerusakan terhadap hardware atau kesalahan software)

-          Kekurangan :
  •  Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang
    saat jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin
    meningkatjumlahnya. 
  •  Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.
  •   Dalam penambahan terminal relative agak susah.
·                                                        
·         


 
·      
·        
·         
·        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar